Apa Itu DNS?
Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).
Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.
DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.
Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com.
INSTALASI DNS SERVER
Sebelum memulai instalasi terlebih dahulu lakukan pembaharuan Debian dengan perintah:
Ketikkan huruf “y” jika muncul tampilan seperti dibawah
Lakukan instalasi dengan mengetikkan perintah berikut:
Ketikkan huruf “y” jika muncul tampilan seperti dibawah, dan tunggu sampai proses instalasi selesai.
bind9utils berfungsi untuk manajemen konfigurasi layanan DNS
KONFIGURASI DNS SERVER
Lakukan konfigurasi pada file-file berikut ini:
1.Membuat domain dari server linux dengan menggunakan TLD (Top Level Domain). TLD ini hanya berfungsi pada jaringan lokal saja. Langkahnya adalah dengan mengkonfigurasi file named.conf yang terdapat pada direktori /etc/bind. File ini berfungsi sebagai informasi zona dan direkori file forward dan reserve. Perintahnya adalah :
Jika sudah berada di editor silahkan tambahkan sesuai dengan tanda merah seperti di bawah ini, jangan lupa di simpan hasil menambahkan dengan perintah ctrl+o dan ctrl+x untuk keluar.
File forward berfungsi untuk mengkonversi alamat domain ke alamat IP, sedangkan file reverse berlaku sebaliknya yaitu mengkonversi alamat IP server ke domain.
2.Buatlah file forward dengan cara mengcopy file db.local yang terletak pada direktori /etc/bind:
Buka file forward:
Ganti localhost dengan hostname “smkn1pacitan.net” seperti yang sudah di buat sebelumnya, sehingga menjadi seperti berikut:
ganti juga IP 172.0.0.1 dengan IP Address Server kita, Contoh : 192.168.1.1
3. Selanjutnya membuat file reserve dengan cara mengcopy file db.127 pada direktori yang sama dengan forward:
Konfigurasi file reverse dengan mengetikkan perintah berikut:
Ganti localhost dengan alamat hostname seperti file forward di atas:
Ganti juga alamat IP 1.0.0 dengan IP Oktet terakhir IP Debian kita, Contoh IP saya adalah 192.168.1.1, berarti yang perlu diketikkan adalah angka 1 yang paling belakang
4. Tambahkan DNS nameserver dari server linux pada file resolv.conf dengan perintah berikut:
Pastikan nameserver 192.168.1.1 (IP Address Server Debian )berada pada baris pertama.
#5 Restart layanan DNS server seperti perintah sebelumnya:
PENGUJIAN DNS SERVER
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah ping maupun nslookup dari computer server.
Install terlebih dahulu layanan dnsutils dengan perintah:
Lakukan pengujian dengan cara mengetikkan perintah berikut:
smkn1pacitan.net adalah nama domain yang kita buat
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Lakukan juga pengujian dengan cara mengetikkan perintah berikut:
Hasilnya akan seperti di bawah ini :
Pengujian pada komputer client dapat dilakukan dengan cara memasukkan alamat domain pada url bar browser atau dengan menggunakan utilitas ping.
Demikian pembahasan singkat terkait dengan konfigurasi DNS server pada distro Linux Debian 11, semoga tulisan ini dapat membantu
Selamat Belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar